Laman

Rabu, 29 September 2010

Bolehkah Berjabatan Tangan Antara Laki-aki Dengan Perempuan Yang Bukan Mahram?


Adanya banyak perdebatan yang ditimbulkan dari hukum berjebatan tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram. Ada yang begitu mudah mengharamkannya dengan landasan satu hadits, itu pun haditsnya diragukan keshahihannya. Ada juga yang terlalu memudah-mudahkan dalam hal ini.

Terkadang karena lemahnya ilmu kita akan agama telah menimbulkan fitnah untuk saudara-saudara kita sendiri. Sehingga seolah-olah kita telah mengatakan bahwa dia telah mengabaikan agamanya dan melakukan hal yang diharamkan.

Alhamdulillah semua keraguan dan kerisauan itu dijawab oleh Syekh Yusuf Qardhawi dengan jelas. Setelah menjelaskan panjang lebar dan juga telah memaparkan bahwa tidak ada dalil yang shahih -baik dalam Al-Qur'an maupun Hadits Rasulullah saw- yang menharamkan berjabatan tangan  dengan lawan jenis yang bukan mahram. Maka Syekh Yusuf Qardhawi menyimpulkan bahwa:

"Ada dua hal yang perlu saya tekankan (kata Syekh Yusuf Qardhawi):

Pertama, bahwa berjabat tangan antara laki-laki dan perempuan itu hanya diperbolehkan apabila tidak disertai dengan syahwat serta aman dari fitnah. Apabila dikhawatirkan terjadi fitnah terhadap salah satunya, atau disertai syahwat dan taladzdzudz (berlezat-lezat) dari salah satunya (apalagi keduanya) maka keharaman berjabat tangan tidak diragukan lagi.

Bahkan seandainya kedua syarat ini tidak terpenuhi - yaitu tiadanya syahwat dan aman dari fitnah - meskipun jabatan tangan itu antara seseorang dengan mahramnya seperti bibinya, saudara sesusuan, anak tirinya, ibu tirinya,mertuanya, atau lainnya, maka berjabat tangan pada kondisi seperti itu adalah haram. Bahkan berjabat tangan dengan anak yang masih kecil pun haram hukumnya jika kedua syarat itu tidak terpenuhi.

Kedua, hendaklah berjabat tangan itu sebatas ada kebutuhan saja, seperti yang disebutkan dalam pertanyaan di atas, yaitu dengan kerabat atau semenda (besan) yang terjadi hubungan yang erat dan akrab diantara mereka; dan tidak baik hal ini diperluas kepada orang lain, demi membendung pintu kerusakan, menjauhi syubhat, mengambil sikap hati-hati, dan meneladani Nabi saw. - tidak ada riwayat kuat yangmenyebutkan bahwa beliau pernah berjabat tangan dengan wanita lain (bukan kerabat atau tidak mempunyai hubungan yang erat).

Dan yang lebih utama bagi seorang muslim atau muslimah -yang komitmen pada agamanya - ialah tidak memulai berjabat tangan dengan lain jenis. Tetapi, apabila diajak berjabat tangan barulah ia menjabat tangannya.

Saya tetapkan keputusan ini untuk dilaksanakan oleh orangyang memerlukannya tanpa merasa telah mengabaikan agamanya, dan bagi orang yang telah mengetahui tidak usah mengingkarinya selama masih ada kemungkinan untuk berijtihad. Wallahu a'lam."

Sumber Tulisan: FATWA-FATWA KONTEMPORER DR. YUSUF QARDHAWI. TERBITAN GEMA INSANI PRESS

Catt: Untuk penjelasan yang lebih lengkapnya silahkan baca pada buku FATWA-FATWA KONTEMPORER DR. YUSUF QARDHAWI

Jumat, 03 September 2010

Luas Dan Dasyatnya Neraka

Oleh: Yus Fairus

Assalamu'alaikum Wr.Wb.


Sahabat semua...bacalah....
Ya Allah... takutnyer... bacelah sampai habis.. skjap jer..x smp 5 minit..pun!!!
YA ALLAH YA RAHMAN YA RAHIM, lindunglilah dan peliharakanlah kami, kedua ibubapa kami,suami kami, isteri kami, anak-anak kami, kaum keluarga kami & semua orang Islam dari azab seksa api nerakaMu YA ALLAH.
Sesungguhnya kami tidak layak untuk menduduki syurgaMu YA ALLAH, namun tidak pula kami sanggup untuk ke nerakaMu YA ALLAH.
Ampunilah dosa-dosa kami, terimalah taubat kami dan terimalah segala ibadah danamalan kami dengan RAHMATMU YA ALLAH......AMIN.....

Luasnya Neraka

Yazid Ar Raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata:
Jibril datang kepada Nabi SAW pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w

"'Mengapa aku melihat kau berubah muka?"

Jawabnya:

"Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahawa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar,dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya."
Lalu nabi s.a..w. bersabda:

"Ya Jibril, jelaskan padaku sifatJahannam."

Jawabnya:

"Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Quran itu diletakkan di atas bukit, nescaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa,nescaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan-potongan api. Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."
 Nabi s.a.w. bertanya:

"Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?"

Jawabnya:

"Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya dibawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.' (nota kefahaman: yaituyg lebih bawah lebih panas)"

Tanya Rasulullah s.a.w.:

"Siapakah penduduk masing-masing pintu?"

Jawab Jibril:

"Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s.. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah.
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.
Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,
Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.
Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir.'
Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s.a.w.. sehingga ditanya:

"Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?"

Jawabnya:

"Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat."

Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibril meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar nabi saw bersabda:

"Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk kedalam neraka?"

Jawabnya:

"Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu."

Kemudian Nabi s.a.w. menangis, Jibril juga menangis, kemudian Nabi s.a.w.masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.

(Dipetik dari kitab 'Peringatan Bagi Yg Lalai')

 DariHadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkankamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku.
Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:
1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekorular
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hastamengandungi lautan racun yang hitam pekat.
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai70,000 rantai
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat

Mudah-mudahan ini dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua......Wallahua'lam.

Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159
"Sesungguhnyaorang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dariketerangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannyakepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dandilaknat oleh sekalian makhluk."

Disebutkan di dalam satu riwayat, bahawasanya apabila para makhluk dibangkitkan dari kubur, mereka semuanya berdiri tegak di kubur masing-masing selama 44 tahun UMUR AKHIRAT dalam keadaan TIDAK MAKAN dan TIDAK MINUM , TIDAK DUDUK dan TIDAK BERBICARA .

Bertanya orang kepada Rasulullah saw :

'Bagaimana kita dapat mengenali ORANG-ORANG MUKMIN kelak di hari qiamat?'

Maka jawabnya Rasulullah saw:

'Umatku dikenali kerana WAJAH mereka putih disebabkan oleh WUDHU'. Bila qiamat datang maka malaikat datang kekubur orang mukmin sambil membersihkan debu di badan mereka KECUALI pada tempat sujud. Bekas SUJUD tidak dihilangkan. Maka memanggillah dari zat yang memanggil. Bukanlah debu 'itu dari debu kubur mereka, akan tetapi debu itu ialah debu KEIMANAN' mereka. Oleh itu tinggallah debu itu sehingga mereka melalui titian' SiratulMustaqim dan memasuki Alam SYURGA, sehingga setiap orang melihat para mukmin itu mengetahui bahawa mereka adalah pelayan Ku dan hamba-hambaKu."


Disebutkan oleh hadith Rasulullah saw bahawa sepuluh orang yang mayatnya TIDAK BUSUK dan TIDAK KERIPUT dan akan bangkit dalam kedaan tubuh ketika diwaktu mati :-
1. Para Nabi
2 Para Ahli Jihad
3. Para Alim Ulama
4. Para Syuhada
5. Para Penghafal Al Quran
6. Imam atau Pemimpin yang Adil
7. Tukang Azan
8. Wanita yang mati kelahiran/beranak
9. Orang mati dibunuh atau dianiaya
10. Orang yang mati di siang hari atau di malam Jumaat jika mereka itu dari kalangan orang yang beriman.

Didalam satu riwayat yang lain dari Jabir bin Abdullah ra sabda Rasulullah saw:

"Apabila datang hari QIAMAT dan orang-orang yang berada di dalam kubur dibangkitkan maka Allah swt memberi wahyu kepada Malaikat Ridhwan: 'Wahai Ridhwan, sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba Kuberpuasa ( Ahli Puasa ) dari kubur mereka di dalam keadaan letih dandahaga. Maka ambillah dan berikan mereka segala makanan yang digorengdan buah-buahan SYURGA. ' Maka Malaikat Ridhwan menyeru, wahai sekelian kawan-kawan dan semua anak-anak yang belum baligh, lalu mereka semua datang dengan membawa dulang dari nur dan berhimpun dekat Malaikat Ridhwan bersama dulang yang penuh dengan buahan dan minuman yang lazat dari syurga dengan sangat banyak melebihi daun-daun kayu dibumi. Jika Malaikat Ridhwan berjumpa mukmin maka dia memberi makanan itu kepada mereka sambil mengucap sebagaimana yang difirman oleh Allah swt di dalam Surah Al-Haqqah bermaksud :'Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan AMAL yang telah kamu kerjakan pada HARI yang telah LALU itu."

* Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Islam yang lain.
Ilmuyang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yangmengajarnya meskipun dia sudah mati.
' Dan ( ingatlah ) Allah sentiasamengetahui dengan mendalam akan apa jua yang kamu lakukan.' (SurahAl-Baqarah : 237)
Untuk renungan dan amalan bersama ..
DOA Nabi Allah Yunus
"LAA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINALZHAALIMIIN"


Sumber:  http://www.facebook.com/photo.php?pid=280880&id=100000710435813&ref=fbx_album

Istiknaf

 Oleh: Alm. Ustadz Fathi Yakan

Istiknaf adalah keengganan untuk bergabung dalam masyarakat, atau instansi, atau berbagai organisasi yang ada.

Dakwah dan juga para da'i tidak mungkin mampu mengenal dan menguasai objek dakwah jika memiliki sifat tersebut. Karenanya fenomena yang belakangan ini terus berkembang tersebut harus segera dihindari, bahkan semampu mungkin untuk meluruskan da'i lain yang bersifat seperti itu.

Jika fenomena ini tidak segera diluruskan, maka tidak mustahil suatu masyarakat akan dimanfaatkan oleh musuh-musuh Islam untuk memusuhi gerakan dakwah dan islam itu sendiri.

keengganan para da'i untuk terjun dalam kencah politik, dengan alasan bahwa politik itu kotor dan dapat mengotori orang yang terjun di dalamnya, atau politik itu terlaknat, dan terlaknat juga para praktisinya. Atau alasan-alasan lainnya yang tidak pernah diakui Islam. Keengganan ini akhirnya memberi kesempatan luas bagi musuh-musuh Islam untuk menguasai dan menjadi penentu kebijakan di negeri-negeri muslim. Dengan demikan mereka akan semakin mudah memerangi Islam dan umatnya. Keengganan umat Islam untuk ikut bergabung dalam berbagai organisasi sosial atau lainnya, akan menjadikan organisasi-organisasi yang ada dikuasai sepenuhnya oleh oelh orang-orang non-Islam, bahkan termasuk masalah yang seharusnya ditangani umat Islam. Lebih parah lagi organisasi-organisasi tersebut menyebarkan opini di tengah masyarakat untuk menyerang berbagai pergerakan Islam yang ada.

Atau keengganan para da'i untuk menjadi pegawai negeri, dalam bidang apa pun; pendidikan, meliter, penerangan dan lain sebagainya, dengan alasan bahwa sistem yang ada dalam instansi terkait tidak Islami. Sikap ini jelas akan menjadikan berbagai instansi pemerintahan sebagai sarang musuh-musuh Islam, dan pada akhirnya akan menjadi penghalang utama gerak dan laju pergerakan Islam.

Kengganan untuk berbaur dengan masyarakat, dengan alasan mereka jauh dari Islam dan berakhlak tidak terpuji, hal ini akan menjadikan masalah semakin kompleks, dan jurang pemisah antara Islam dan masyarakat semakin jauh. Jika ini yang terjadi, maka bisa diibaratkan dengan dokter yang menjauhi pasiennya dan bahkan dirinya sendiri.

Lalu apa nilai dakwah dan para da'i jika tidak melakukan proses perubahan di dalam masyarakat. Apakah mereka mengira perubahan bisa dilakukan dari luar masyarakat?!

Sehubungan dengan ini, dakwah hanya memiliki dua pilihan:
  1. Terbatas pada pada anggotanya, tanpa peduli dengan masyarakat sekelilingnya. Dalam kondisi seperti ini dakwah tersebut merupakan dakwah orang-orang shalih namun tidak bisa memperbaiki masyarakat sekitarnya. Karena itu kelompok ini harus segera menyadari bahwa langkah yang ditempuh jelas tidak sesuai dengan Islam dan tabi'at dakwah. Mereka juga harus menyadari bahwa apa yang mereka lakukan tidak akan dapat menyelamatkan mereka dari badai kerusakan dan kejahiliyahan.
  2. Dakwah dilakukan untuk semua lapisan masyarakat, terutama yang sakit sebelum yang sehat, yang menyimpang sebelum yang lurus. Dakwah ini berusaha memancarkan sinar hidayah kepada siapa saja, menyayangi siapa saja, menghendaki kebaikan bagi siapa saja dan bahkan memanfaatkan dan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada di dalam masyarakat demi kepentingan dakwah dan Islam.
Sesungguhnya ideologi perubahan Islam menghendaki adanya satu barisan yang tersleksi, dan mereka inilah yang menjadi pioner dalam perbaikan. Namun demikian perubahan harus menyentuh masyarakat, karena di sinilah akar dan kekuatan mereka.

Jika gerakan Islam tidak mau beranjak dari tempatnya, setelah memiliki kader-kader pilihan, dan tidak mau bergaul dengan masyarakat, mendidik, membimbing, mengarahkan membantu, memimpin dan meringankan kesulitan mereka dan melakukan perbaikan di tengah-tengah mereka, maka masyarakat akan meninggalkannya dan akhirnya gerakan ini akan hancur karena tidak memiliki akar dan kekuatan di dalam masyarakat dalam melakukan pertarungan mempertahankan eksistensi. Mahabenar Allah yang berfirman:
"Dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu." (Muhammad [47]: 38).

Wallahu 'Alam bish-shawab.

Sumber: Al-Isti'ab fi hayati-dakwah wad-daiyah. Terbitan Indonesia: Isti'ab: Meningkatkan Kapasitas Rekrutmen Dakwah, Penerbit: Robbani Press, cetakan keenam Maret 2010.

Kenapa Mayoritas Penduduk Di Neraka Wanita?

Oleh : Andi Muhammad
Dalam catatan Kembang Anggrek
 
Aku  sedikit ingin  menyampaikan masalah wanita mengapa banyak nya kaum wanita masuk nereka ?

Aku tidak mengatakan diriku adalah seorang ahli 'ilm (karena memang aku bukanlah ahlu 'ilmu, melainkan hanya penuntut 'ilmu), maka janganlah memangg...ilku dengan sebutan-sebutan yang tidak pantas kusandang (seperti ustadz). Janganlah pula engkau MENIMBA dan BERTANYA (tentang) 'ilmu kepadaku. Janganlah jadikan websiteku ini sebagai rujukan 'ilmu bagimu. Tapi timbalah dan tanyalah 'ilmu kepada ahlinya. Apa-apa yang kupostingkan di website ini yang berisikan kebenaran, maka terimalah. Apa-apa yang bertentangan dengan kebenaran, maka tolaklah, dan luruskanlah aku (dengan 'ilmu dan hujjah).


Bismillah. Tidak akan masuk surga  wanita yg berpakain tapi telanjang. wahai akhwat fiilah,sesungguhnya drimu bnyak di neraka,wlaupun kalian sholeha sujud tiap hari namun dirimu tdk taat pd suami & lidahmu lebih panjang dari jalbabmu maka  siap-siap nereka tepat mu.

Banyak sekali pertanyaan "kenapa mayoritas penduduk di surga pria dan kenapa wanita langka di surga" dan "kenapa mayoritas penduduk di neraka wanita"....

Karena mayoritas penduduk dunia adalah wanita, dan banyak dari mereka yg berbuat dosa. Mereka melupakan perintah Allah Ta'ala dan rasulullah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah orang-orang fakir, dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

1. Sedikit sekali wanita yg mau menutup auratnya. 

Mereka berpakaian namun seperti telanjang, mereka berpakaian seksi, mereka yg berpakaian ketat, mereka memakai jilbab namun lehernya kelihatan, mereka yg memakai jilbab namun dibawahnya pake celana ketat...

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Jadi boro2 mereka masuk surga nyium baunya pun mereka tdk bisa, padahal bau surga itu 40 thn perjalanan. Maka bersyukurlah wanita2 yg menjaga auratnya, kecuali untuk mahromnya.

"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: ""Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka"". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang." Al Ahzab ayat 59

2. Mereka pada lupa sama hak-hak suami

Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, beliau melihat Surga dan neraka. Ketika ...beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya:

“ … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Para shahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian)?” Beliau menjawab: “Karena kekufuran mereka.” Kemudian mereka bertanya lagi: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab:“Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)

“Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya. Dan tidaklah seorang istri dapat menunaikan seluruh hak Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadapnya hingga ia menunaikan seluruh hak suaminya. Sampai-sampai jika suaminya meminta dirinya (mengajaknya jima’) sementara ia sedang berada di atas pelana (yang dipasang di atas unta) maka ia harus memberikannya (tidak boleh menolak).” (HR. Ahmad 4/381. Dishahihkan sanadnya olehAsy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Irwa` Al-Ghalil no. 1998 dan Ash-Shahihah no. 3366)

Mereka selalu alasan kl diajak suami jima' (berhubungan intim), aku kan capeek, aku kan ngantuuk, aku kan tadi abis keramas dan lain lain...

Al-Hushain bin Mihshan rahimahullahu menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya:

“Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab: “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?” tanya Rasulullah lagi. Ia menjawab: “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah bersabda: “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad 4/341 dan selainnya, lihat Ash-Shahihah no. 2612)

“Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak untuk datang maka para malaikat akan melaknatnya sampai pagi.” (HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 3524)

Dalam riwayat Muslim (no. 3525) disebutkan dengan lafadz:

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak ajakan suaminya melainkan yang di langit (penduduk langit) murka pada istri tersebut sampai suaminya ridha kepadanya.”

Pokoknya banyak deh hak-hak suami yg ditinggalkan dan dilupakan istri....silahkan cek note ana Hak Suami Dalam Islam.

3. Mereka suka ber gosip ria...padahal itu dosa besar...

Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu ia berkata Rasulullah bersabda : “ketika aku di Mi’raj-kan aku melihat suatu kaum yang berkuku tembaga digunakan untuk mencakar muka dan dada mereka sendiri. Maka aku bertanya kepada Jibril, siapakah mereka itu, ia menjawab : mereka adalah orang yang memakan daging orang yang lain (sesama muslim) dan merusak kehormatan /harga diri mereka (sesama muslim)”. (Sunan Abu Dawud no 4878)

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, katanya Rasulullah bersabda : “Tahukah kamu apa arti mukhlis / bangkrut / pailit?” Jawab para sahabat, "Mukhlis menurut kami ialah orang yang tidak punya uang dan tidak punya harta." Sabda Nabi, " Sesungguhnya orang yang bangkrut (mukhlis) dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakat, dan membawa dosa karena dia pernah mencaci-maki (menggunjing/meng-ghibah) orang lain (sesama muslim), menuduh-nuduh orang, pernah memakan harta orang, pernah membunuh orang serta dia pernah memukul orang lain. Kemudian dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka." (Shahih Muslim no.2211)

“Subhanakallahumma wabihamdika Asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi”

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150265129725570&id=197674079227&ref=mf

Rabu, 01 September 2010

Apa Artinya Kita Berislam? (1) Sebuah Pengantar

Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai (dengan dunia), berpaling (dari akhirat). Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendegarkannya sambil bermain-main. Hati mereka dalam keadaan lalai. Dan orang-rang yang zalim merahasiakan pembiacaraan mereka, “(orang) ini (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang manusia (juga) seperti kamu. Apakah kamu menerimanya (sihir itu), padahal kamu menyaksikannya. Dia (Muhammad) berkata, “Tuhanku mengetahui (semua) perkataan di langit dan di bumi, dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui”. 
(Al-Anbiya’: 1-4).

Sungguh Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku. Sungguh hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas dengan apa yang telah dia usahakan.
(Thaha: 14-15).
 
Saat ini begitu banyak kita lihat umat Islam kehilangan identitas sejatinya sebagai pemeluk agama Islam. Sebagian mereka ada yang mengerti dengan Islam namun melupakan dan melanggar nilai-nilainya. Dan sebagian mereka ada yang benar-benar tidak mengerti sama sekali kenapa dia harus berislam, yang dia tahu, dia telah mendapati bahwa dirinya telah berislam sejak kecil dan berasal dari keluarga yang beragama Islam, sehingga hadir lah sekarang generasi Islam yang kehilangan jati diri keislamannya, keislaman mereka tidak lebih dari sekedar identitas yang tertulis pada kartu tanda pengenal (KTP) mereka. Inilah potret umat Islam saat ini yang masih banyak belum mengerti apa artinya mereka berislam dan mengapa harus berislam.

Tentu kita tidak hanya sekedar menyalahkan mereka dan dengan enaknnya mengatakan mereka telah tersesat sejauh-jauhnya dari jalan Allah, lalu kita yang telah mengerti apa artinya kita berislam menjauh dari mereka, membuat dinding pembatas dengan mereka karena khawatir terjerumus kedalam kesesatan. Wahai saudaraku, barang siapa yang berbuat demikian, menjauhkan diri dari mereka yang tidak mengerti bahkan tidak mengenal Islam, lalu membuat dinding pembatas antara kalian dengan mereka, maka saya katakan bahwa kalian telah keliru dalam memahami Islam lalu mengada-ngadakan alasan yang tidak pernah dibenarkan oleh Islam.

Kesalahan para aktivis dakwah dan da’i dalam memahami Islam ini telah mengakibatkan semakin membesarnya jurang pemisah antara umat Islam dengan ajarannya, sehingga membuat umat Islam semakin jauh dari kewajibannya dan nilai-nilai mulia yang diajarankan Islam. dan pemahaman mereka yang keliru itu juga harus diluruskan disamping kita juga harus meluruskan mereka yang belum lurus dalam menjalankan kehidupan.

Memang ada dalil baik di dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah saw yang melarang kita berteman dengan mereka yang sering membuat kemungkaran dan kerusakan, tapi ketahuilah, hal itu lebih ditekankan untuk tidak menjadikan mereka teman setia sebelum terlihat keislaman mereka secara nyata, berarti kita masih punya kewajiban untuk meluruskan mereka, menyeru mereka kepada jalan yang benar., yaitu kepada jalan Allah. Bukankah Allah telah berfirman bahwa kita dianjurkan mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan kepada orang-orang jahil. Bahkan Allah mengatakan, mereka yang mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan itulah hamba-hama Allah yang baik.

“Dan hamba-hamba yang baik dari Rabb Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (Al-Furqan [25]: 63)

Mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan itu adalah dakwah dan keteladanan dan berarti ada kebaikan-kebaikan yang kita lakukan untuk mereka, seperti Rasulullah saw yang menjenguk seorang kafir Quraisy yang sering melempari beliau lalu membawakan dia makannan ketika dia sedang sakit. Dalam kisah yang lain Rasulullah saw juga selalu melumati makanan dengan mulut beliau lalu menyuapinya kepada seorang nenek Yahudi yang buta yang sering mencaci maki beliau. Lemparan batu dan cacian tidak pernah membuat Rasulullah saw enggan berbuat baik kepada mereka, bahkan Rasulullah saw adalah orang yang paling utama dalam hal  itu dan selalu mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan untuk mereka agar mereka dapat segera memeluk agama Islam, agama Allah yang mulia ini. Allah swt berfirman,

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatkan dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl [16]: 125)

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.  (Fushilat [41]: 34-35).

Melalui surat Fushilat ayat 34-35 ini Imam Syahid Hasan Al-Banna mengatakan, “Jadilah kalian seperti pohon yang dilempari orang dengan batu, tapi membalasnya dengan buah.” Ustadz Mushthafa Masyhur dalm Fiqh Dakwahnya berkata, “Sesungguhnya semua orang adalah medan dakwah yang menjadi tempat kita beramal untuk kita perbaiki, mengeluarkan anasir yang baik dari mereka yang turut merasakan kewajiban agamanya.”

Insya Allah melalui tulisan ini kita akan membahas APA ARTINYA KITA BERISLAM? Selain itu juga memaparkan BAGAIMANA SIKAP KITA SEBAGAI SEORANG DA’I YANG MEMBAWA CAHAYA YANG DITITIPKAN ALLAH KEPADANYA UNTUK SEMUA MANUSIA. Benarkah kita para aktivis dakwah da’i harus bersikap antipati pada setiap orang-orang jahil? Lalu mengambil sikap dengan berdakwah pada kalangan mereka saja (antar orang-orang shaleh saja), atau mengambil sikap berdakwah hanya di atas mimbar mesjid saja tanpa harus membawa nilai-nilai sajadahnya ke jalanan, pasar, sekolah, kampus, kantor dan ke pemerintahan?  

Selanjutnya tulisan ini dibuat bukanlah untuk mendikte atau menyalah-nyalahkan mereka yang tidak mengerti Islam dan mereka yang salah kaprah dalam memahami Islam, melainkan sebagai media untuk saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran dalam menempuh jalan keselamatan ini, yaitu jalan Islam. 

Penulis mengajak marilah kita selalu mendekatkan diri kepada Allah swt dan memohon petunjuk serta bimbingan-Nya dan juga tak lupa berharap agar Allah selalu menetapkan hati kita di jalan-Nya yang lurus ini sampai akhirnya kita dipilih oleh-Nya sebagai salah satu dari sekian banyak hamba-Nya yang syahid di jalan-Nya yang mulia ini. Amiin.

Alhamdu lillahi rabbil’aalamin. Wallahu’alam bish-shawab.