Laman

Senin, 30 Agustus 2010

Allah Al-Khabir ( Allah, Yang Maha Mengetahui)

"Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak menbaca suatu ayat dari Al-Qur’an dan kamu tidak melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu dan biarpun sebesar zarah (atom) di bumi maupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan kamu (semua tercatat) dalam ktab yang nyata (lauh mahfuzh).” 
(Yunus [10]: 61)

Dia-lah Zat Yang Maha Mengetahui. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu. Pernyataan Allah bahwa diri-Nya adalah Al-Khabir sebagai penegasan bahwa Dia-lah Yang Maha Mengetahui. Dan bahwa Allah paham betul segala sesuatu tanpa ada tabir penghalang dan tiada satupun makhluk ciptaan-Nya yang mampu menandingi pengetahuan-Nya dan keMahatahuan-Nya. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Khathabi, “Al-Khabir mempunyai arti yang paham betul tentang substansi segala sesuatu.”

Mari kita telusuri ayat-ayat Allah yang lain, yang membicarakan KeMahatahuan Allah agar kita semakin merasakan kebesaran Allah swt.
“Sama saja (bagi Allah), siapa di antara kamu yang merahasiakan ucapannya dan siapa yang berterus-terang dengan ucapan itu. Siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari.” (Ar-Ra’d [13]: 10)

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al-Hujarat [49]: 13)

“Lalu (Hafshah) bertanya, ‘Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu? (Rasulullah saw) menjawab, ‘Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (At-Tahrim [66]: 3)

“Allah Maha Mengetahui apa yang kamu perbuat.” (Al-Baqarah [2]: 234)

“Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.” (Fathir [35]: 31)

“Jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (An-Nisa’ [4]: 135)

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandagannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (An-Nisa’ [4]: 30)

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan  negeri itu sehancur-hancurnya. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukup Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.” (Al-Isra’ [17]: 16-17)
 
Apa hikmah yang dapat kita ambil dari sifat Allah Yang Maha Mengetahui itu? Wahai saudaraku yang beriman renungkanlah ayat-ayat Allah itu dan hikmah yang dapat kita ambil dari sifat Allah Al Khabir. Inilah hikmah yang dapat kita ambil dari sifat Allah Al Khabir,

1. Dengan memahami bahwa Allah Maha Mengetahui, maka kita dapat mengetahui bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Mengenali semua hamba-hamba-Nya, Baik malaikat, manusia, dan jin. Tidak ada yang dapat bersembunyi dari-Nya. 
“Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. (Fathir [35]: 31)   
  
2. Dengan mengetahui bahwa Allah Maha Mengetahui akan membuat kita untuk senantiasa berhati-hati dalam menjalankan kehidupan, karena Allah mengetahui gerak-gerik kita tanpa tabir penghalang, mengetahui segala isi hati kita. Mengetahui kita luar dalam. Ibnu Jarir berkata menafsiri ayat “nabba ‘ani al-‘alim al-khabir” dengan “Dia Maha Mengetahui segala rahasia hamba, dan yang tersimpan dalam hati hamba-Nya. Dia Maha Melihat serta Mengetahui segala urusan, dan tidak ada yang tersembunyi sedikit pun. Dia Maha Mengetahui segala yang dikerjakan dan diusahakan baik itu yang baik dan yang buruk. Dan Yang Mengawasi semua itu, untuk memberikan balasan dari semua itu”
Allah swt berfirman, 
“Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (Al-Hasyr [59]: 18)

“Rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahuan segala isi hati. Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan rahasiakan) dan Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui.” (Al-Mulk [67]: 13-14) 

3. Dengan mengetahui Allah Maha Mengetahui, akan membuat kita semakin patuh dan taat kepada Allah karena Allah mengetahui siapa hambanya yang beriman lagi bertakwa kepada-Nya.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al-Hujarat [49]: 13)

4. Dengan mengetahui Allah Maha Mengetahui, maka ini akan menguatkan keimanannya sehingga muncullah perasaan muraqabatullah, perasaan merasakan keberadaan Allah setiap saat dan waktu, sehingga membuat seorang hamba takut melakukan perbuatan dosa dan meninggalkan perbuatan dosa menuju ketaatan kepada-Nya.
“Dan cukup Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya." (Al –Isra [17]: 17)

      5. Dengan mengetahui Allah Maha Mengetahui akan membuat seorang hamba akan selalu berlaku adil, tidak curang dan berbohong, karena Allah mengetahui perbuatannya sehingga mendorong dirinya untuk melakukan keadilan di atas muka bumi ini.
“Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Maidah [5]: 8)

     6. Dengan mengenali Allah Maha Mengetahui, kita akan mengetahui bahwa Allah tidak hanya mengetahui segala sesuatu yang telah terjadi dan yang sedang terjadi, tetapi juga mengetahui semua yang akan terjadi karena Allah-lah yang mengatur semua siklus kehidupan ini baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dengan itu semakin kuatlah keimanan kita dengan menganali sifat Allah yang satu ini, Al-Khabir.
 “Dan tiada seorang pun yang mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S Lukman [31]: 34)

Wallahu ‘alam bish-shawab


 Sumber Bacaan: Al-Asma' Al-Husna. Karya: Prof. Dr. Umar Sulaiman al-Asygar. Terbitan Qisthi press. Cetakan kelima Mei 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar